Klasifikasi Utama
Kokas minyak bumi umumnya memiliki empat metode klasifikasi berikut:
Menurut metode pemrosesan, itu dapat dibagi menjadi kokas mentah dan kokas matang.
Yang pertama diperoleh dari menara kokas dari unit kokas tertunda, juga dikenal sebagai kokas mentah, yang mengandung lebih banyak bahan yang mudah menguap dan memiliki kekuatan yang buruk;
Menurut tingkat kandungan belerang
Ini dapat dibagi menjadi kokas belerang tinggi (kandungan massa belerang lebih tinggi dari 4%), kokas belerang sedang (kadar belerang 2% ~ 4%) dan kokas belerang rendah (kadar belerang lebih rendah dari 2%) .
Kandungan belerang dari kokas terutama tergantung pada kandungan belerang dari minyak mentah.Saat kandungan belerang meningkat, kualitas kokas menurun, dan penggunaannya berubah.
Menurut struktur mikro yang berbeda
Ini dapat dibagi menjadi coke spons dan coke jarum.Yang pertama berpori seperti spons, juga dikenal sebagai coke biasa.Yang terakhir padat dan berserat, juga dikenal sebagai kokas berkualitas tinggi;
Ini secara signifikan berbeda dari sponge coke dalam sifat, dan memiliki karakteristik kepadatan tinggi, kemurnian tinggi, kekuatan tinggi, kandungan sulfur rendah, jumlah ablasi rendah, koefisien ekspansi termal rendah dan ketahanan goncangan termal yang baik;dalam konduktivitas termal, konduktivitas listrik, konduktivitas magnetik dan Semua memiliki anisotropi yang jelas secara optik;pori-pori besar dan sedikit, sedikit elips, permukaan yang retak memiliki struktur tekstur yang jelas, dan sentuhannya dilumasi.Kokas jarum terutama dihasilkan dari minyak residu dengan kandungan hidrokarbon aromatik yang tinggi dan kandungan pengotor non-hidrokarbon yang lebih sedikit.
Dalam bentuk yang berbeda
Ini dapat dibagi menjadi kokas jarum, kokas proyektil atau kokas bulat, kokas spons dan kokas bubuk.
(1) Coke jarum: Ini memiliki struktur seperti jarum dan tekstur serat yang jelas, dan terutama digunakan untuk elektroda grafit daya tinggi dan daya ultra tinggi dalam pembuatan baja.
(2) Sponge coke: kandungan sulfur tinggi, kadar air tinggi, permukaan kasar dan harga tinggi.
(3) kokas proyektil atau kokas bulat: bentuknya bulat, diameternya 0,6 ~ 30mm, dan kadar airnya rendah karena permukaannya yang halus.Umumnya diproduksi dari minyak residu tinggi sulfur dan tinggi aspal, yang hanya dapat digunakan untuk pembangkit listrik, semen dan bahan bakar industri lainnya.
(4) Bubuk kokas: Ini diproduksi oleh proses kokas fluidisasi radial, dan partikelnya memiliki koefisien ekspansi termal yang tinggi dari kandungan volatil (diameter 0,1 ~ 0,4 mm) dan tidak dapat langsung digunakan dalam persiapan elektroda dan industri karbon.
